Rabu, 05 April 2017
Pasteurisasi Sari Apel
Assamualaikum. Halooo selamat pagi teman-teman semuaaa. Nah yang dinanti-nanti akhirnya dateng nih, pada nungguin kan postingan aku minggu ini?, hehe jangan malu-malu, udah bukan rahasia lagi kalo blog ku peminatnya sangat tinggi, wkwk PENCITRAAN.
Langsung aja, di postinganku kali ini aku bakal ngasih pengetahuan tentang proses pasteurisasi pada sari apel setelah minggu lalu membahas pengolahan bahan pangan yang mengandung zat antinutrisimengenailangsung aja. Here we go.
Salah satu produk hasil pasteurisasi yang banyak dijumpai adalah sari apel. Sari apel merupakan minuman ringan yang terbuat dari buah apel dan air minum dengan atau penambahan gula dan tambahan makanan yang diizinkan. Sari apel tergolong sari buah karena dalam pembuatan sari apel secara umum yakni dengan cara perebusan buah apel. Buah apel yang digunakan sebagai sari apel harus dalam keadaan matang hingga hampir kelewat matang. Dalam pembuatan sari buah apel, apel yang berwarna kuning matang lebih disukai karena memiliki aroma yang lebih tajam. Faktor yang mempengaruhi rasa apel adalah perbandingan antara gula dan asam, jenis dan jumlah komponen aroma (perisa), serta vitamin. Sari apel dapat dibedakan berdasarkan kekeruhannya menjadi 2 macam, yakni sari apel keruh dan sari apel jernih. Sari apel keruh merupakan sari apel yang mengandung partikel koloid yang terdispersi sehingga nampak keruh. Penghilangan partikel tersebut akan dapat menghasilkan sari apel jernih (Khurniati, 2015).
sari buah dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Buah apel dikupas, dibuang mata dan bijinya, kemudian dicuci bersih.
2. Daging buah dihancurkan, misalnya diparut atau dihancurkan dengan alat penghancur, misalnya blender.
3. Sambil dihancurkan, bisa ditambahkan air dengan perbendingan 1 : 5. Untuk buah apel yang aromanya kuat seperti apel manalagi bisa sampai 1 : 8.
4. Setelah hancur, kemudian disaring dengan kain saring.
5. Tambahkan gula sampai tingkat kemanisan yang diinginkan (misalnya 20 %).
6. Kemudian dimasak pada suhu 85 - 90oC selama 20 - 25 menit. (pasteurisasi)
Pasteurisasi pada umumnya dilakukan pada kisaran suhu kurang dari 100oC dengan jangka waktu kurang dari 30 menit. Hal ini dikarenakan apabila suhu pasteurisasi terlalu tinggi dan jangka waktu pasteurisasi yang terlalu lama akan membuat produk mengalami perubahan warna secara signifikan, selain itu terjadi peningkatan kadar gula dan dapat mengurangi zat-zat yang bermanfaat dalam produk.
7. Dalam keadaan panas, dimasukkan ke dalam botol-botol yang sudah disterilkan (dimasak dalam air mendidih selama 1-2 jam) dengan menyisakan ruangan sebanyak 1,5 - 2,0 cm dari atas tutup botol.
8. Panaskan dalam air mendidih botol-botol yang sudah terisi tadi selama 10-15 menit, kemudian tutup dengan segera dan biarkan dingin pada suhu ruang.
nah sekian ilmu yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat:)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar