MAKALAH FISIKA
Dampak Terjadinya Fenomena Alam “Efek Rumah Kaca” Bagi
Kehidupan Mahluk Hidup di Bumi
Disusun
oleh :
Iim Fahimatul Amalia
(XII MIPA 2)
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 LUMAJANG
Jl. Jend. Panjaitan
No.79 Lumajang Telp. (0334) 881057 Kode pos 67312
TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah fisika ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya.
Makalah ini diberi judul Dampak Terjadinya Fenomena Alam “Efek Rumah Kaca” Bagi
Kehidupan Mahluk Hidup di Bumi disusun untuk memenuhi tugas praktek
mata pelajaran fisika, penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan yang diberikan oleh
guru kami yaitu Pak
Noor Junianto selaku guru mata pelajaran fisika, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya atas bimbingan yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa tulisan
ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna, sehingga kritik dan saran diharapkan dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya penulis.
Lumajang, 23
Februari 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL ............................................................................................................ i
KATA
PENGANTAR..........................................................................................................
ii
DAFTAR
ISI .........................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah...............................................................................................................2
1.3 Tujuan
Penulisan.................................................................................................................2
1.4 Manfaat
Penulisan...............................................................................................................3
1.5 Batasan
masalah..................................................................................................................3
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Efek Rumah Kaca.............................................................................................4
2.2
Gas Rumah Kaca.................................................................................................................5
2.3 Penyebab Efek Rumah Kaca................................................................................................6 2.4 Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca...................................................................................8 2.5 Akibat
Efek Rumah Kaca....................................................................................................8 2.6 Cara-Cara
Menanggulangi
Efek Rumah Kaca...................................................................10
BAB
III PEMBAHASAN
3.1 Dampak Positive Efek Rumah Kaca..................................................................................13
3.2 Dampak Negative Efek
Rumah Kaca................................................................................13
3.3 Perbandingan Presentase Dampak Positive dan Dampak
Negaive ..................................14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................15
4.2 Saran.............................………….
..................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Secara sederhana efek rumah kaca merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda langit
(terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Efek
rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam atmosfer
dapat menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadikan suhu di bumi
tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk hidup.
Gas rumah kaca terdiri dari uap
air, karbondioksida, metana, nitrogen oksida dan gas-gas lainnya seperti CFC,
freon dsb. Efek rumah kaca terjadi akibat adanya gas-gas rumah kaca di atmosfer
(troposfer). Adanya gas-gas rumah kaca di atmosfer (troposfer) di akibatkan
terjadinya aktifitas di permukaan bumi seperti penggunaan kendaraan bermotor,
AC, kulkas dsb.
Secara singkat proses terjadinya efek rumah kaca adalah
sinar matahari yang masuk ke permukaan bumi 30% yang mencapai tanah dipantulkan kembali ke
angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen, oksigen, dan
gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah, laut, dan awan.
Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat daripada udara di
atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer sebagai radiasi
inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas. Sebagian besar radiasi
inframerah ini akan tertahan oleh karbondioksida dan uap air di atmosfer. Hanya
sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat keseluruhannya adalah bahwa
permukaan bumi menjadi hangat.
Dampak terjadinya efek rumah kaca ada dua yaitu dampak negative dan
positive. Dampak negative dari adanya efek rumah kaca adalah meningkatkan suhu
permukaan bumi akibat perubahan iklim yang sangat ekstrim dipermukaan bumi,
gunung-gunung es di kutub akan mencair, meningkatnya permukaan laut dan menjadi
faktor utama terjadinya global warming dan perubahan iklim.
Sedangkan dampak positive dari efek rumah kaca adalah membuat suhu bumi
tetap hangat untuk dihuni mahluk hidup, membuat manusia melakukan penghematan
energi, mewujudkan kesadaran untuk menjaga lingkungan dengan melakukan
reboisasi dan meningkatkan kreatifitas manusia.
Untuk mengatasi efek rumah kaca dapat dilakukan dengan memulai menjaga
keadaan lingkungan dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, AC, kulkas
dsb. dan juga membiasakan menanam pohon (reboisasi) secara berkala.
Dewasa ini masyarakat hanya menganggap bahwa fenomena alam efek rumah kaca
hanya mengakibatkan dampak negative yaitu menyebabkan bumi semakin terasa
panas, padahal jika ditelaah lebih mendalam mengenai dampak efek rumah kaca,
terjadinya efek rumah kaca memberikan dua dampak yang berbeda yaitu dampak
negative dan dampak positive. Oleh karena itu dengan disusunnya makalah ini
penulis mengharapkan masyarakat lebih memahami akan dampak efek rumah kaca bagi
kehidupan mahluk hidup di bumi, tidak hanya dampak negative tetapi juga dampak
positivenya.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang, maka permasalahan yang perlu dikaji lebih dalam adalah
sebagai berikut:
1.
Apa dampak positive dari
terjadinya fenomena alam “efek rumah kaca” bagi kehidupan mahluk hidup di bumi?
2.
Apa dampak negative dari
terjadinya fenomena alam “efek rumah kaca” bagi kehidupan mahluk hidup di bumi?
3.
Bagaimana perbandingan
presentase dampak positive dengan dampak negative dari terjadinya fenomena alam
“efek rumah kaca” bagi kehidupan mahluk hidup di bumi pada saat ini?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Apa dampak positive dari terjadinya
fenomena alam “efek rumah kaca” bagi kehidupan mahluk hidup di bumi.
2. Untuk mengetahui Apa dampak negative dari terjadinya
fenomena alam “efek rumah kaca” bagi kehidupan mahluk hidup di bumi.
3. Untuk mengetahui Bagaimana perbandingan presentase dampak
positive dengan dampak negative dari terjadinya fenomena alam “efek rumah kaca”
bagi kehidupan mahluk hidup di bumi pada saat ini.
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan
makalah ini diharapkan mampu:
1. Mengetahui Apa dampak positive dari terjadinya fenomena
alam “efek rumah kaca” bagi kehidupan mahluk hidup di bumi.
2. Mengetahui Apa dampak negative dari terjadinya fenomena
alam “efek rumah kaca” bagi kehidupan mahluk hidup di bumi.
3. Mengetahui Bagaimana perbandingan presentase dampak
positive dengan dampak negative dari terjadinya fenomena alam “efek rumah kaca”
bagi kehidupan mahluk hidup di bumi pada saat ini.
1.4 Batasan masalah
Dalam makalah ini penulis memfokuskan
penulisan mengenai dampak terjadinya
fenomena alam “efek rumah kaca” bagi kehidupan mahluk hidup di bumi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Efek
Rumah Kaca
Istilah efek umah kaca dalam bahasa inggris disebut
green house efect, pada awalnya berasal dari pengalaman para petani yang
tinggal di daerah beriklim sedang yang memanfaatkan rumah kaca untuk menanam
dan menyimpan sayur-mayur dan bunga-bungaan dimusim dingin. Para petani
tersebut menggunakn rumah kaca karena sifat kaca yang mudah menyerap panas dan
sulit melepaskan panas, didalam rumah kaca suhunya lebih tinggi daripada diluar
rumah kaca, karena cahaya matahari yang menembus kaca akan dipantulkan kembali
oleh benda-benda di dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas berupa
gelombang sinar Inframerah, tetapi gelombang panas tersebut terperangkap dalam
ruangan rumah kaca dan tidak bercampur dengan udara dingin di luar ruangan.
Dari situlah istilah efek rumah kaca muncul, bumi
diibaratkan sebagai tanaman dan kaca sebagai atmosfer bumi, dimana atmosfer ini
berfungsi untuk menjaga suhu bumi agar tetap hangat walaupun dimusim dingin. Secara
sederhana efek rumah kaca merupakan proses
pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.
Efek rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di
bumi karena gas-gas dalam atmosfer dapat menyerapa gelombang panas dari sinar
matahari menjadikan suhu di bumi tidak terlalu rendah untuk dihuni makhluk
hidup. Seandainya tidak ada gas rumah kaca. Jadi tidak ada efek rumah kaca,
suhu di bumi rata-rata hanya akan 180o C, suhu yang terlalu rendah bagi
sebagian besar makhluk hidup termasuk manusia. Tetapi dengan adanya efek rumah
kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 33o C lebih tinggi, yaitu 15o C,
suhu ini sesuai bagi kelangsungan kehidupan makhluk hidup.
2.2 Gas Rumah Kaca
Gas rumah kaca terdiri dari sebagai berikut:
a)
Uap air
Uap air adalah
gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggung jawab terhadap sebagian
besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional,
& aktivitas manusia tidak secara langsung mempengaruhi konsentrasi uap air
kecuali pada skala lokal.
b)
Karbondioksida
Manusia telah
meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka
membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan
bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik pada saat yang sama,
jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbondioksia semakin berkurang akibat
perambahan hutan untk diambil kayunya maupun untuk perlusan lahan pertanian.
c)
Metana
Metana yang
merupakan komponen utama gas alam yang termasuk gas rumah kaca. Ia merupakan
insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila
dibandingkan karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan transportasi
batu bara, gas alam dan minyak bumi. Metana juga dihasilkan dari pembusukan
limbah organik di tempat pembuangan sampah (landfill), bahkan dapat keluarkan
oleh hewan-hewan tertentu, terutama sapi sebagai produksamping dari pencernaan.
Sejak permulaan revolusi industri pada pertengahan 1700-an, Jumlah metana di
atmosfer telah meningkat satu setengan kali lipat.
d)
Nitrogen Oksida
Nitrogen oksida
adalah gas Insulator panas yang sangat kuat. Ia dihasilkan terutama dari
pembakaran bahan bakar fosil dan oleh lahan pertanian. Nitrogen oksida dapat
menangkap panas 300 kali lebih besar dari karbondioksida. Konsentrasi gas ini
telah meningkat 16 persen bila dibandingkan masa pre-industri.
e)
Gas lainnya
Gas rumah kaca lainnya
dihasilkan dari berbagai proses manufaktur. Campuran berfourinasi dihasilkan
dari peleburan aluminium, Hidrofluorokarbon (HCFC-22) terbentuk selama
manufaktur berbagai produk, termasuk busa untuk insulasi, perabotan(furniture),
dan temoat duduk di kendaraan. Lemari pendingin di beberapa negara berkembang
masih menggunakan klorofluorokarbon(CFC) sebagai media pendingin yang sekian
mampu menahan pans atmosfer juga mengurangi lapisan ozon(lapisan yang
melindungi bumi dari radiasi Ultraviolet).
2.3 Penyebab
Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya
konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya (CH4), Metana, dan N2O
(Nitrous Oksida), HFC5(Hydrofluorocarbons), PFC5(Perfluorocarbons) dan
SF6(Sulphur Hexafluoride) di atmosfer yang disebut gas rumah kaca. Kenaikan
konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar
minya(BBM), batubara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan-kemampuan
tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya.
Gas rumah kaca dapat dihasilkan baik secara alamiah
maupun dari hasil kegiatan manusia. Namun sebagian besar yang menyebabkan
terjadi perubahan komposisi gas rumah kaca di atmosfer adalah gas-gas buang yang
teremisikan keangkasa sebagai hasil dari aktivitas manusia untuk membangun
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selama ini. Aktivitas-aktivitas yang
menghasilkan gas rumah kaca diantaranya dari kegiatan perindustrian, penyediaan
energi listri, transportasi dan hal lain yang bersifat membakar suatu bahan.
Sedangkan dari peristiwa secara alam juga menghasilkan/mengeluarkan gas rumah
kaca seperti dari letusan gunung berapi, rawa-rawa, kebakaran hutan, peternakan
hingga kita bernafas pun mengeluarkan gas rumah kaca. Selain itu, aktivitas
manusia dalam alih guna lahan juga mengemisikan gas rumah kaca. Mekanisme kerja
gas rumah kaca adalah sebagai berikut:
Lapisan atmosfer yang terdiri dari berturut-turut
untuk: troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer: lapisan
terbawah(troposfer) adalah bagian yang terpenting kasus efek rumah kaca.
Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke
permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi yang bergelombang pendek(sinar alpha,
beta dan ultraviolet) di serap oleh 3 lapisan teratas, yang lainnya dihamburkan
dan dipantulkan kembali keruang angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel.
Sisanya yang 65% masuk kedalam troposfer. Di dalam troposfer ini, 14% diserap
oleh air, debu, dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke
permukaan bumi. Dari 51% ini, 37 % merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi
difus yang telah mengalami penghambatan dalam lapisan troposfer oleh molekul
gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian
dipantulkan. Radiasi yang diserap dipanaskan kembali dalam bentuk sinar
inframerah.
Sinar inframerah ini terperangkap dalam lapisan
troposfer oleh karenanya suhu udara di troposfer dan permukaan bumi menjadi
naik, terjadilah efek rumah kaca.
2.4 Proses Terjadinya Efek Rumah Kaca
Gbr siklus efek rumah
kaca
Proses terjadinya efek rumah kaca ini berkaitan dengan daur aliran panas
matahari. Kurang lebih 30% radiasi matahari yang mencapai tanah dipantulkan
kembali ke angkasa dan diserap oleh uap, gas karbon dioksida, nitrogen,
oksigen, dan gas-gas lain di atmosfer. Sisanya yang 70% diserap oleh tanah,
laut, dan awan. Pada malam hari tanah dan badan air itu relatif lebih hangat
daripada udara di atasnya. Energi yang terserap diradiasikan kembali ke atmosfer
sebagai radiasi inframerah, gelombang panjang atau radiasi energi panas.
Sebagian besar radiasi inframerah ini akan tertahan oleh karbondioksida dan uap
air di atmosfer. Hanya sebagian kecil akan lepas ke angkasa luar. Akibat
keseluruhannya adalah bahwa permukaan bumi dihangatkan oleh adanya molekul uap
air, karbon dioksida, dan semacamnya. Efek penghangatan ini dikenal sebagai
efek rumah kaca.
2.5 Akibat
Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca tentu saja memiliki dampak yang
ditimbulkannya, dampak tersebut berupa dampak negatif dan positif.
a. Dampak
Negatif Efek Rumah Kaca, antara lain:
1. Meningkatnya
suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat
ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem
lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbondioksida di
atmosfer.
2. Pemanasan
global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat
menimbulkan naiknya permukaan laut.
3. Mengakibatkan
meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan
permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh
yang sangat besar.
4. Menjadi
penyebab global warming dan perubahan suhu iklim. Iklim di bumi menjadi tidak
menentu dan susah diprediksi, sehingga mengganggu sistem penerbangan dan petani
dalam menentukan masa panen.
b. Dampak
Positif adanya Efek Rumah Kaca, antara lain:
1. Efek
rumah kaca sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam atmosfer
dapat menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadi suhu di bumi tidak
terlalu rendah untuk di huni makhluk hidup. Seandainya tidak ada gas rumah kaca
jadi tidak ada efek rumah kaca, suhu di bumi rata-rata hanya akan -18o C,
suhu yang terlalu rendah bisa sebagian besarmakhluk hidup, termasuk manusia.
Tetapi adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 33o C lebih
tinggi, yaitu 15oC suhu ini sesuai dengan kelangsungan makhluk hidup.
2. Dengan
adanya efek rumah kaca membuat manusia menjadi berhati-hati, berhemat terhadap
penggunaan bahan bakar fosil, dan penggunaan listrik.
3. Dengan
adanya efek rumah kaca manusia menjadi sadar bahwa pohon, hutan memiliki arti
penting sekali bagi kelangsungan kehidupan, yaitu salah satunya dapat menyerap
gas polutan danmenghasilkan oksigen. Maka reboisasi kembali digalakkan dan
penanaman pohon di kota-kota besar mulai dilakukan.
4. Manusia
menjadi kreatif, karena mengolah limbah seperti plastik kertas untuk di daur
ulang menjadi barang yang ekonomis.
2.6 Cara-cara Menanggulangi Efek Rumah Kaca
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin
bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke
atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain.
Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi
produksi gas rumah kaca.
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya.
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya.
Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai
level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit
sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang
lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah
untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam
mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca. Gas karbon dioksida juga dapat
dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas
tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke
permukaan. Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah
seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah
dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, dimana
karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan
diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.
Selain itu ada pula cara lain yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi Efek Rumah Kaca ialah sbb :
a.
Mengurangi produksi
gas emisi kendaraan
Salah satu solusi untuk mengurangi pemanasan global adalah
dengan mengefisienkan penggunaan BBM dan gas. Beberapa di antaranya yang dapat
dilakukan dengan mudah yaitu memilih produk dalam negeri karena produk impor
akan membutuhkan BBM yang lebih banyak. Mengemudikan kendaraan dengan benar
(ecodriving) juga akan menghemat BBM. Misalnya, tidak mengemudi dengan agresif
dan pindah ke gigi yang lebih tinggi secepat mungkin juga jangan terlalu cepat
saat pindah ke gigi yang lebih rendah. Buat janji untuk pergi bersama dalam
satu mobil dengan keluarga atau teman untuk menghemat BBM, jangan pergi
sendiri-sendiri dengan mobil masing-masing jika arah tujuan sama atau sejalan.
Bisa pula dengan bepergian dengan kendaraan umum yang sangat menghemat BBM
karena dapat membawa banyak penumpang (bis, kereta api, angkot) dibandingkan
dengan mobil pribadi. Berjalan kaki atau bersepeda di samping itu sangat baik
untuk kesehatan, juga dapat menyelamatkan bumi dari polusi kendaraan bermotor.
b.
Mengurangi pemakaian
senyawa CFC pada lemari es dan pendingin ruangan
c.
Hijaukan pepohonan
Cara lainnya tentu saja melestarikan hutan alam. Keberadaan
pepohonan berfungsi untuk menjaga keseimbangan pasokan air dan juga menjaga
kualitas udara dengan menyerap polutan udara seperti CO2 yang dapat mengurangi
kadar GRK. Pohon adalah pabrik oksigen bagi makhluk hidup. Satu pohon besar
dapat menyumbangkan oksigen untuk dua orang. Akar pohon berfungsi menyerap dan
menyimpan air sehingga membantu kita terhindar dari banjir di musim hujan dan
kekeringan di musim kemarau. Pepohonan yang rindang dapat berfungsi sebagai AC
alami karena dapat menurunkan suhu udara di sekitarnya.
Jika masyarakat masih saja kekurangan air untuk kebutuhan
sehari-harinya, saat ini memang sulit untuk mendapatkan kualitas air yang
bagus. Meski begitu, kita masih bisa menggantungkan kebutuhan akan air terhadap
ketersediaan air hujan. Beberapa cara untuk menampung air hujan di antaranya
membuat sumur resapan di bawah talang rumah, di halaman rumah atau di
taman-taman kota. Dapat pula menggunakan konsep biopori yang semakin marak
digalakkan juga merupakan cara yang baik.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Dampak
Positive adanya Efek Rumah Kaca
Dampak
positif adanya efek rumah kaca antara lain:
1. Efek rumah kaca
sangat berguna bagi kehidupan di bumi karena gas-gas dalam atmosfer dapat
menyerap gelombang panas dari sinar matahari menjadi suhu di bumi tidak terlalu
rendah untuk di huni makhluk hidup. Seandainya tidak ada gas rumah kaca jadi
tidak ada efek rumah kaca, suhu di bumi rata-rata hanya akan -18o C, suhu
yang terlalu rendah bisa sebagian besarmakhluk hidup, termasuk manusia. Tetapi
adanya efek rumah kaca suhu rata-rata di bumi menjadi 33o C lebih tinggi,
yaitu 15oC suhu ini sesuai dengan kelangsungan makhluk hidup.
2. Dengan adanya efek
rumah kaca membuat manusia menjadi berhati-hati, berhemat terhadap penggunaan
bahan bakar fosil, dan penggunaan listrik.
3. Dengan adanya efek
rumah kaca manusia menjadi sadar bahwa pohon, hutan memiliki arti penting
sekali bagi kelangsungan kehidupan, yaitu salah satunya dapat menyerap gas
polutan danmenghasilkan oksigen. Maka reboisasi kembali digalakkan dan
penanaman pohon di kota-kota besar mulai dilakukan.
4. Manusia menjadi
kreatif, karena mengolah limbah seperti plastik kertas untuk di daur ulang
menjadi barang yang ekonomis.
3.2
Dampak
Negative adanya Efek Rumah Kaca
1. Meningkatnya suhu
permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di
bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya,
sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbondioksida di atmosfer.
2. Pemanasan global
mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat
menimbulkan naiknya permukaan laut.
3. Mengakibatkan
meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan
permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh
yang sangat besar.
4. Menjadi penyebab
global warming dan perubahan suhu iklim. Iklim di bumi menjadi tidak menentu
dan susah diprediksi, sehingga mengganggu sistem penerbangan dan petani dalam
menentukan masa panen.
3.3 Perbandingan
Presentase Dampak Positive dan Dampak Negative Adanya Efek Rumah Kaca Pada Saat
Ini
Pada dasarnya efek rumah
kaca memiliki dampak positive dan juga ampak negative seperti yang telah
dijelaskan pada poin pembahasan diatas, akan tetapi pada saat ini efek rumah
kaca yang diakibatkan produksi gas rumah kaca yang berlebihan sebagai akibat
aktifitas manusia di bumi seperti penggunaan kendaraan bermotor, AC, kulkas
dsb. mengakibatkan berbagai dampak (negative) yang sangat besar bagi kehidupan
manusia di bumi.
Dampak
besar yang kita rasakan pahitnya saat ini tersebut salah satunya adalah
perubahan iklim yang ekstrim. Secara
umum iklim sebagai hasil interaksi proses-proses fisik dan kimia fisik parameternya, seperti suhu, kelembaban,
angin, dan pola curah hujan yang terjadi pada suatu tempat di muka bumi. Perubahan iklim kemudian mengakibatkan pemanasan global yang sangat parah
dan berakibat kemudian terhadap mencairnya gunung-gunung es di kutub utara dan
selatan kemudian meningkatkan kapasitas air laut dan tenggelamnya pulau-pulau
kecil akibat meningkatnya kapasitas air laut.
Sehingga pada saat ini
presentase dampak negative adanya efek rumah kaca lebih besar dari dampak
negativenya, dikarenakan dampak yang diakibatkan cakupannya lebih luas dan
besar. Maka dari itu pada saat yang sangat krisis ini perlu untuk dilakukan
perbaikan kondisi alam dengan melakukan upaya-upaya meminimalisis produksi gas
rumah kaca seperti dengan reboisasi, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor,
AC, kulkas dsb.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1.
Dampak positive
dari efek rumah kaca adalah membuat suhu bumi tetap hangat untuk dihuni mahluk
hidup, membuat manusia melakukan penghematan energi, mewujudkan kesadaran untuk
menjaga lingkungan dengan melakukan reboisasi dan meningkatkan kreatifitas
manusia.
2.
Dampak negative
dari adanya efek rumah kaca adalah meningkatkan suhu permukaan bumi akibat
perubahan iklim yang sangat ekstrim dipermukaan bumi, gunung-gunung es di kutub
akan mencair, meningkatnya permukaan laut dan menjadi faktor utama terjadinya
global warming dan perubahan iklim.
3.
Pada saat ini
presentase dampak negative adanya efek rumah kaca lebih besar dari dampak
negativenya, dikarenakan dampak yang diakibatkan cakupannya lebih luas dan
besar.
4.2
Saran
1.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan
di masa yang akan datang makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber
data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih lanjut
berdasarkan faktor lainnya.
2.
Bagi Responden
Untuk
lebih meningkatkan pengetahuan akan dampak efek rumah kaca bagi kehidupan mahluk hidup di bumi, tidak hanya
dampak negative tetapi juga dampak positivenya.
DAFTAR PUSTAKA
Siswa,
Blog, 2015, PEMANASAN GLOBAL, EFEK RUMAH KACA DAN PERUBAHAN IKLIM, http://blogkaryasiswa.blogspot.co.id/2015/04/pemanasan-global-efek-rumah-kaca-dan.html, diakses
pada tanggal 23 Februari 2016.
0 komentar:
Posting Komentar