Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer LAPORAN HASIL OBSERVASI KIMIA “INDUSTRI TAHU” | Iim kayyis

Selasa, 23 Agustus 2016

LAPORAN HASIL OBSERVASI KIMIA “INDUSTRI TAHU”



LAPORAN HASIL OBSERVASI
KIMIA
“INDUSTRI TAHU”









Disusun oleh :
1.    Dewi Maghfiroh                                (XI MIPA 1/07)
2.    Iim Fahimatul Amalia                      (XI MIPA 1/15)
3.    Putri Fatimatuz zahroh                     (XI MIPA 1/24)
4.    Rahmad Fiqih                                    (XI MIPA 1/25)
5.    Elena Deandra Asmara                     (XI MIPA 1/32)



PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 3 LUMAJANG
Jl. Jend. Panjaitan No. 79 Lumajang 67312, Telp. (0334) 881057
                e-mail : sman3lumajang@gmail.com    Web : sman3lumajang.sch.id
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  JUDUL
Laporan Observasi Kimia Penerapan Koloid Dalam Pembuatan Tahu

1.2  TANGGAL DAN LOKASI OBSERVASI
Hari                 : Kamis
Tanggal           : 9 April 2015
Tempat            : Pabrik tahu
Pemilik            : P. Sugiarto Notowibowo
Alamat                        : Jl. Citandui No.III
1.3  TUJUAN OBSERVASI
Tujuan diadakannya observasi ini yaitu untuk mengetahui proses pembuatan tahu secara mendetail dan kaitannya dengan koloid.
1.4  DASAR TEORI

            Aplikasi Koloid Dalam Pembuatan Tahu

Tahu adalah makanan hasil olahan kacang kedelai yang berasal dari China dan dikenal sebagai “keju Asia”. Tahu memiliki rasa yang gurih dan lezat, selain rasanya yang lezat tahu juga memiliki manfaat bagi kesehatan.

Pada tahu terdapat berbagai macam kandungan gizi, seperti protein, lemak tak jenuh, karbohidrat, kalori dan mineral, fosfor, vitamin B-kompleks seperti thiamin, riboflavin, vitamin E, vitamin B12, kalium dan kalsium. Dimana kualitas protein tahu hampir sama hebatnya dengan daging dan susu. Tiap 100 gram tahu dapat mengandung sekitar 6 – 10 gram kandungan protein yang memenuhi 18% kebutuhan tubuh akan protein. Saking banyaknya kandungan gizi pada tahu,membuat tahu ini memiliki banyak khasiat bagi kesehatan, misalnya mencegah penyakit jantung, meningkatkan produksi energi, membantu pasien diabete dan penyakit ginjal.

Tahu sebagai salah satu protein nabati ternyata merupakan sistem koloid. Koloid merupakan sistem dispersi yang terdiri dari partikel-partikel kecil dari suatu zat yang disebut fase terdispersi dalam fase lainnya yang disebut medium pendispersi. Baik fase terdispersi maupun medium pendispersinya dapat berupa padat, cair, atau gas. Istilah koloid ini diambil dari kata bahasa Yunani yaitu kolla, berarti "lem".


Koagulasi merupakan salah satu sifat dari koloid. Partikel-partikel suatu koloid dapat mengalami penggumpalan membentuk zat semi-padat. Partikel-partikel koloid tersebut bersifat stabil karena memiliki muatan listrik sejenis. Apabila muatan listrik itu hilang, maka partikel koloid tersebut akan bergabung membentuk gumpalan. Proses penggumpalan partikel koloid dan pengendapannya disebut Koagulasi.

Dalam hal ini, koagulasi koloid merupakan proses bergabungnya partikel-partikel koloid secara bersama membentuk zat dengan massa yang lebih besar. Mencampurkan koloid dengan zat elektrolit yang bermuatan berlawanan. Semakin besar muatan ion yang ditambahkan, semakin efektif penggumpalannya. Jika suatu elektrolit ditambahkan ke dalam sistem koloid, maka partikel-partikel koloid yang bermuatan negatif akan menarik ion positif (kation) dari elektrolit. Hal ini disebabkan karena partikel-partikel koloid yang bermuatan positif akan menarik ion negatif (anion) dari elektrolit. Hal ini menyebabkan partikel -partikel koloid tersebut dikelilingi oleh lapisan kedua yang memiliki muatan berlawanan dengan muatan lapisan pertama. Apabila jarak antara lapisan pertama dan kedua cukup dekat, maka muatan keduanya akan hilang sehingga terjadi koagulasi. Contoh, emulsi sari kedelai pada proses pembuatan tahu akan menggumpal jika ditambahkan batu tahu (CaSO4. 2H2O) atau asam cuka (asam asetat).
























BAB II
PEMBAHASAN


2.1  HASIL PENGAMATAN
·         Alat dan Bahan Pembuatan Tahu
ü  Alat           : Cetakan, Besi, Kain sifon (penyaring)
ü  Bahan        : Kedelai (bahan utama), Cuka karet
·         Proses pembuatan tahu
ü  Penimbangan bahan utama kedelai
ü  Pencucian kedelai hingga bersih
ü  Perendaman kedelai selama 10 menit
ü  Penggilingan kedelai hingga menjadi bubur kedelai
ü   Perebusan bubur kedelai selama 5 menit dalam suhu 100 derajat celcius
ü  Pengendapan sari-sari tahu yang telah direbus
ü  Penambahan cuka karet pada endapan tahu
ü  Penyaringan sari-sari tahu menggunakan kain sifon (filtrasi)
ü  Pencetakan tahu yang telah di saring
ü  Pengirisan tahu
ü  pengemasan tahu kedalam wadah ember

2.2  PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

Di dalam proses pembuatan tahu terdapat sistem koloid (koagulasi), yakni pada proses penambahan cuka karet (asam asetat). Penambahan cuka dalam proses pembuatan tahu dilakukan setelah perebusan kedelai yang telah digiling, hal ini akan menghasilkan gumpalan zat semi padat (Tahu) dari sari-sari kedelai yang telah direbus tersebut. Pada dasarnya partikel partikel koloid di dalam proses pembuatan tahu bersifat stabil karena memiliki muatan listrik sejenis, akan tetapi penambahan cuka karet akan menghilangkan muatan listrik pada partikel partikel tersebut, hilangnya muatan listrik itu akan mengakibatkan terbentuknya gumpalan pembentuk tahu dari gabungan partikel koloid, proses penggumpalan partikel koloid dan pengendapan inilah yang disebut Koagulasi (sifat koloid).









BAB III
PENUTUP


3.1  KESIMPULAN

1.      Proses pembuatan tahu terdiri atas proses penimbangan, pencucian, perendaman, penggilingan, perebusan, penambahan cuka karet, penyaringan, pencetakan, pengirisan dan pengemasan.
2.      Di dalam proses pembuatan tahu terdapat sistem koloid (koagulasi) pada saat proses penambahan cuka karet.
3.      Penambahan cuka karet akan menggumpalkan sari sari kedelai yang telah di rebus menjadi tahu, penggumpalan inilah yang disebut koagulasi yang merupakan sifat dari koloid.

3.2  SARAN

Saat memulai observasi (wawancara) mulailah dengan berdoa agar obsevasi (wawancara) bisa berjalan dengan lancar dan penuh hikmah, serta lakukanlah kegiatan observasi (wawancara) dengan sopan santun. Dan setelah melakukan observasi (wawancara) ucapkanlah terima kasih kepada narasumber yang bersangkutan.


























LAMPIRAN
(Foto proses pembuatan tahu)


1.       pencucian
2.       perendaman
3.      penggilingan
4.      perebusan
5.      pengendapan
6.      penambahan cuka karet





7.      penyarigan
8. Pencetakan

9. pengirisan
10. pengemasan















Kelompok 4 beserta sekretaris (perwakilan pemilik industri tahu)
Kelompok 4 beserta sekretaris (perwakilan pemilik industri tahu)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Iim kayyis Template by Ipietoon Cute Blog Design